Senin, 07 Mei 2012

Jangan Menilai Sesuatu Hanya Dari Tampilan Luar!

Ribuan tahun lalu, di Mesir hidup seorang bijak bernama Zun Nun. Suatu hari datang seorang pemuda kepada orang bijak tersebut dan bertanya "Guru, saya tidak mengerti mengapa orang seperti Anda berpakaian sedemikian rupa dan sangat sederhana, bukankah di jaman seperti ini penting berpakaian rapi, tidak hanya untuk penampilan tetapi juga untuk alasan lain? Zun Nun hanya tersenyum. Tangan kanannya mengambil cincin dari salah satu jari kirinya. Lalu ia berkata "Anak muda, saya akan menjawab pertanyaanmu, tapi pertama-tama lakukan satu hal untukku, ambillah cincin ini dan pergilah ke pasar di seberang jalan ini. Dapatkah Anda menukar ini dengan satu keping emas? Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pria muda nampak ragu,, "Satu keping emas, Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu?" "Cobalah dulu, anak muda, siapa tahu Anda bisa melakukannya”. " Anak muda tersebut pergi ke pasar dengan cepat. Ia menawarkan cincin ke penjual baju, tukang sayur, daging, pedagang ikan, dan yang lainnya. Namun tak ada seorang pun yang bersedia menukarnya dengan sekeping emas. Anak muda itupun lalu kembali ke Zun-Nun dan melaporkan usahanya "Guru, tidak ada satupun yang berani menukarnya lebih dari satu keping perak." Dengan senyum bijak Zun Nun berkata, "Sekarang pergi ke Toko Emas di belakang jalan ini, tunjukkan kepada pemilik atau pedagang emas. Jangan memberi penawaran harga. Kamu hanya perlu mendengar berapa banyak dia akan membayar untuk cincin ini." Orang muda pergi ke toko tersebut lalu ia kembali dengan ekspresi yang berbeda dari sebelumnya. Dia kemudian melaporkan "Guru, para pedagang di pasar benar-benar tidak tahu berapa nilai cincin ini. Pedagang emas menawarkan cincin ini untuk seribu keping emas. Nilai cincin ini ribuan kali dari yang pedagang di pasar tawarkan. Zun Nun hanya tersenyum dan berbicara dengan lembut, "Itulah jawaban dari pertanyaanmu temanku," Seseorang tidak bisa menjadi nilai hanya dari pakaiannya "Para pedagang di pasar" memberikan nilai seperti itu. Tapi bagi pedagang Emas dan Intan dalam seseorang hanya bisa dilihat dan nilai jika Anda bisa melihat kandungan di dalamnya. Seperti ini perlu hati untuk melihat, dan itu butuh proses. Kita tidak bisa melihatnya dari kata-kata atau sikap yang hanya nampak untuk sementara waktu. Butuh banyak untuk menilai apakah emas sebenarnya hanya kuningan, atau kuningan justru adalah emas.

Rabu, 02 Mei 2012

SHALAT ISTIKHARAH.

Apa Istikharah itu?‎ Secara Bahasa berarti memohon sesuatu pilihan. Mohon petunjuk kepada Alloh untuk ‎memilih, maka Allah memilihkan untukmu. ‎ Secara Istilah : Memohon pilihan penting yang dipilih Allaah, pertama dengan shalat, ‎dan berdo’a dengan do’a istikharah.‎ Yaitu memohon petunjuk suatu pilihan menjadi dalam suatu urusan, yaitu memohon ‎petunjuk untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang dibutuhkan.‎ Hukumnya:‎ Ulama sepakat bahwa Istikharah hukumnya sunat, berdasar dalil syareat dalam hadits ‎riwayat Imam Bukhari dari Jabir ra.‎ Kapan Orang memerlukan Istikharah?‎ Kapan saja seorang hamba memerlukannya, karena ia selalu berhadapan dengan ‎berbagai bentuk persoalan dan pilihan, karena untuk memilih yang terbaik buat dirinya, ‎dunianya dan akheratnya seorang hamba itu tidak tahu mana yang terbaik, maka ia ‎memerlukan petunjuk kepada Alloh yang mengetahui segala rahasia hidup dan pilihan ‎yang terbaik baginya. Kadang apa yang disenangi seorang hamba itu tidak baik buat ‎dirinya, atau yang ia benci itu baik buat dirinya, semua itu ia tidak tahu, maka kepada ‎Alloh-lah seorang hamba wajib memohon petunjuk untuk pilihan yang terbaik. ‎
Do’a Shalat Istikharah.‎
عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا ‏الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ : إذَا هَمَّ ‏أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ : ( اللَّهُمَّ إنِّي ‏أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ‎ , ‎وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ ‏تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ , وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ , اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ ‏أَنَّ هَذَا الأَمْرَ ‏‎(‎هنا تسمي حاجتك ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي ‏أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ , اللَّهُمَّ ‏وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (هنا تسمي حاجتك ) شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي ‏وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ ‏وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ . وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ ) وَفِي رواية ( ‏ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ( رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ (1166‏‎)
Dari Jabir ra ia berkata: Bahwasanya Rasulullaah saw mengajarkan kepada kami ‎memohon petunjuk pilihan pada semua urusan sebagaimana beliau mengajarkan surat ‎dari Al Quran, beliau saw bersabda:‎ ‎“Bila salah seorang dari kalian ada kepentingan dalam suatu urusan maka shalatlah 2 ‎rakaat selain shalat wajib kemudian (sesudahnya) agar membaca do’a: ‎

Allaahumma innii astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika wa as-‎aluka min fadhlikal ‘azhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa ‎laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyuub, Allaahumma inkunta ta’ lamu anna ‎haadzal amra (disini sebutkan hajadmu) khairullii fii diinii wa ma’aasyii wa ‎‎‘aaqibati amrii ‘aajili amri wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma ‎baarik lii fiihi Allaahumma inkunta ta’ lamu anna haadzal amra (disini ‎sebutkan hajadmu) syarrullii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii ‘aajili ‎amri wa aajilihi fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdurhuliyal khaira haitsu ‎kaana tsumma radh-dhinii bihi. ‎ Terjemah Doa :‎ Ya Alloh sungguh aku memohon untuk memilih kepadamu dengan ilmu-Mu, dan aku ‎memohon dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon dari anugerahmu yang agung, ‎sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa, dan aku tidak kuasa, Engkau Maha ‎Mengetahui dan aku tidak tahu, dan Engkau yang Maha mengetahui yang ghaib, Ya ‎Alloh bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini ………baik untukku, untuk agamaku, ‎dan baik akibat kehidupanku dalam jangka dekat maupun jauh maka kuasakanlah aku ‎atasnya, dan mudahkanlah untukku kemudian berkahilah di dalamnya untukku, Ya ‎Alloh bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini ………jelek untukku, untuk agamaku, ‎dan akibat kehidupanku dalam jangka dekat maupun jauh maka hindarkanlah aku ‎darinya, dan hjindarkanlah ia dariku dan berilah kuasa untukku yang terbaik dimana saja ‎dan ridhailah aku dengannya. ‎ Cara Pengamalan: ‎ Do’a istikharah dibaca sesudah shalat sunat Istikharah 2 rakaat ba’da salam, diawali ‎dengan berdzikir untuk memuji Alloh dengan bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, ‎membaca shalawat nabi seperti bacaan shalawat dalam shalat, dan kemudian membaca ‎do’a istikharah.‎ Amalan ini bila belum yakin bisa diulang pada malam berikutnya hingga 3 malam hingga ‎mendapat petunjuk dari Alloh SWT berupa kemantapan hati atas pilihannya, atau ada ‎petunjuk berupa mimpi dan lain-lain.
“Sesudah istikharah haruslah mengerjakan apa yang dirasa lebih baik untuk diri dan hendaknya bebas benar-benar dari kehendak pribadi. Jadi jangan sampai lebih mengutamakan sesuatu yang dirasakan baik pada waktu sebelum beristikharah, sebab kalau demikian, maka sama halnya dengan tidak beristikharah kepada Allah atau kurang penyerahan terhadap pengetahuan serta kekuasaan Allah. Kesungguhan hati dalam memohon pilihan Allah, artinya seseorang harus meninggalkan sepenuhnya apa yang dihasratkannya.”