Sabtu, 20 Agustus 2011

Kaedah Pcarian Malam Lailatul Qodar

Kaedah mencari malam Lailatul Qadr mengikut panduan Imam Al-Ghazali;

*Jika awal Ramadhannya jatuh pada hari Ahad atau Rabu,
malam Lailatul Qadr nya pada malam yang ke-29.
*Jika awal Ramadhannya jatuh pada hari Isnin,
malam Lailatul Qadr nya pada malam yang ke-21
*Jika awal Ramadhannya jatuh pada hari Selasa atau Jumaat,
malam Lailatul Qadr nya pada malam yang ke-27
*Jika awal Ramadhannya jatuh pada hari Khamis,
malam Lailatul Qadr nya pada malam yang ke-25
*Jika awal Ramadhannya jatuh pada hari Sabtu,
malam Lailatul Qadr nya pada malam yang ke-23.

Minggu, 14 Agustus 2011

Aku bertanya tentang arti “CINTA” pada alam semesta


Aku bertanya tentang arti “CINTA” pada alam semesta, lalu satu demi satu mereka menjawab…

Bumi menjawab:

“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”


Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”

Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”

Langit menjawab:
“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu

Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”

Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”

Lalu, Aku bertanya pada CINTA:

“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”

CINTA menjawab:
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”

“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”

“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”


Aku lantas bertanya pada CINTA:
“Bisakah aku merasakannya?”

Sambil berlaru CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”

Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”

[sumber:copas,NN

Kamis, 11 Agustus 2011

~ KETAHUILAH HATI QALBUN MU ~


HATI itu ibarat Sang Raja
Yang memerintah seluruh tubuh badan kita
Yang ditaati seluruh rakyat jelatanya
Sehingga tidak satu pun yang berbuat selain perintahnya Sang Raja
Apabila Ia memerintahkan nescaya yang lain akan mematuhinya
Bila HATI memerintahkan tangan menampar
Maka tangan akan mengerjakannya
Bila hati memerintah mulut berbicara
Maka mulut akan mematuhi dengan tanpa bertanya
Begitulah juga seluruh anggota yang lainnya akan patuh padanya

HATI itu juga dinamakan "Hakikat Ke-aku-an"
Iaitu aku yang merasa memiliki segala sesuatu
Aku itulah sebenarnya Hakikat Insan
Sebagai ganti nama bagi Roh bernama Qalbu
Selama mana Ia dikandung jasad tubuh mati maka adalah kehidupan ini
Jika sudah bercerai nanti, jasad mati tidak berguna lagi
Maka mereputlah bangkai yang selama ini memang asal mati, sedang mati dan kekal mati

Maka ketahui-lah HATI mu itu
Ia-lah yang akan kembali ke negeri akhirat nanti
Ia-lah yang akan bersatu kembali dengan Dzat-Nya sendiri
Jika Ia kotor, maka pastilah disucikan terlebih dahulu sebelum menyatu
Demikian dinamakan pembalasan atau siksa selepas mati azhorina
Ia-lah yang di sini menguasai dan menakluki segala makhluk-makhluk abdi
Ia-lah yang memerintah dan menakluk negara-negara besar mahu pun kecil di dunia ini
Ia-lah yang dipatuhi oleh selruh alam semesta
Kerana Ia-lah yang menjadi hikmat sehingga alam semesta ini dijadikan
Kerana Ia-lah dijadikan juga syurga neraka, suka duka yang di alami bersilih ganti
Kerana kalau tidak kerana Ia, maka segala makhluk seluruh semesta tidak dijadi

Ia-lah datangnya dari alam al-amr
Oleh kerana itu Ia akan menyatu lagi dengan Dzat-Nya sendiri nanti
Ia-lah wujud sebelum alam syahadah ini (nyata semesta)
Ia-lah dihantarkan ke alam syahadah untuk menerima uji bukan menguji
Ia-lah yang datang dari alam kejadian Tuhan yang menjadi rohani
Ia-lah yang tidak menerima binasa atau fana selama-lamanya
Ia-lah yang akan kembali ke alam akhirat
Ia-lah yang sudah mengenal Tuhan di alam Roh Al-Bani sebelum wujudnya segala wujud nyata
Ia-lah yang mengetahui segala hakikat sesuatu dengan tanggapan Ilmu-Nya
Ia-lah yang Hidup, Ber-kehendak, Kuasa, Mengetahui, Melihat, Mendengar, Berkata
Ia-lah rahsia Sifat Ma'ani yang menjadi Maknawiyah kepada jasad tubuh mati bila sebati

Ia-lah yang digelar Fitrah ALLAH yang sudah mengenali dan mengetahui Agama-Nya
Ia-lah yang tidak payah belajar atau menelaah kitab di alam Roh Al-Bani
Ia-lah yang sudah mengenali segala sesuatu sebelum sebatinya di alam syahadah (tubuh jasad)
Ia-lah yang telah dan pernah mengakui dan menyaksikan Tuhan di alam Roh Al-Bani
Ia-lah yang dimaksud di dalam Firman Tuhan di dalam Al-Quran :-

"Alastubirabbikum qolu bala syahidena."
Ertinya :~ Bukankah Aku ini Tuhan mu? Mereka menjawab, Bah kan Kami menyaksi.

Ia-lah juga dijadikan sebab mengapa diutuskan para Nabi dan Rasul di muka dunia
Ia-lah sebenarnya yang diperingatkan oleh setiap Firman Allah dan Sabda Rasul
Ia-lah yang terhijab dengan Tuhan oleh jasad mati dan hawa nafsu
Ia-lah yang di sini tersentuh kekotoran dan wajib dibersihkan kembali seperti fitrah-Nya
Ia-lah yang dimaksud di dalam Firman Tuhan di dalam Al-Quran :-

"Fitratallah hil-lati fatharan-nasa alaiha la tabadi la li-kholqil lahi dzalikaddinul qoyyim."
Ertinya :~ Dia-lah fitrah Allah yang dijadikan sesuai pada manusia, tidak dapat diubah-ubah pada kejadian Allah, itulah Agama yang benar."

Ia-lah yang kemudian sesudah sebati dengan akal dan hawa nafsu di alam syahadah (jasad tubuh)
Akan tersentuh dan terbahagi kepada dua iaitu taat dan ingkar
Ia yang taat itulah nanti yang dinamakan Insan Kamil
Dan Ia yang ingkar itulah nanti yang dinamakan kufur dan kafir
Ia yang taat akan tetap membersihkan Diri-Nya sebagaimana fitrah
Ia yang ingkar akan mengotorkan Diri-Nya bersalahan dengan fitrah
Ia-lah yang dihantar ke alam syahadah dengan maksud ubudiyyah
Ia-lah yang dimaksud di dalam Firman Tuhan di dalam Al-Quran :-

"Wama kholaqtul jinna wal-insa illa liya' budun."
Ertinya :~ Tidaklah Aku jadikan jin (nafsu) dan manusia (hati) melainkan supaya beribadat kepada Aku.

Maka ketahui-lah HATI mu itu
Masuklah dalam memehatikannya disetiap waktu
Kerana Ia-lah yang akan menjadi akibat dari segala perbuatan mu
Dan Ia-lah yang bertanggungjawab atas segala gerak dan diam mu
Selamatkanlah Ia dengan masuk ke dalam Gerak dan Diam ALLAH
Janganlah engkau ragu dan janganlah engkau menyekutukan lagi!!!
Janganlah engkau ragu dan janganlah engkau menyekutukan lagi!!!
Janganlah engkau ragu dan janganlah engkau menyekutukan lagi!!!
Serta jangan pula sampai lari!!!!

Petikan Sumber Dari :~ Kitab Sajaratul Makrifatuhu.
Karangan :~ Imam Sayyid Hidayatullah.