Rabu, 02 Mei 2012

SHALAT ISTIKHARAH.

Apa Istikharah itu?‎ Secara Bahasa berarti memohon sesuatu pilihan. Mohon petunjuk kepada Alloh untuk ‎memilih, maka Allah memilihkan untukmu. ‎ Secara Istilah : Memohon pilihan penting yang dipilih Allaah, pertama dengan shalat, ‎dan berdo’a dengan do’a istikharah.‎ Yaitu memohon petunjuk suatu pilihan menjadi dalam suatu urusan, yaitu memohon ‎petunjuk untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang dibutuhkan.‎ Hukumnya:‎ Ulama sepakat bahwa Istikharah hukumnya sunat, berdasar dalil syareat dalam hadits ‎riwayat Imam Bukhari dari Jabir ra.‎ Kapan Orang memerlukan Istikharah?‎ Kapan saja seorang hamba memerlukannya, karena ia selalu berhadapan dengan ‎berbagai bentuk persoalan dan pilihan, karena untuk memilih yang terbaik buat dirinya, ‎dunianya dan akheratnya seorang hamba itu tidak tahu mana yang terbaik, maka ia ‎memerlukan petunjuk kepada Alloh yang mengetahui segala rahasia hidup dan pilihan ‎yang terbaik baginya. Kadang apa yang disenangi seorang hamba itu tidak baik buat ‎dirinya, atau yang ia benci itu baik buat dirinya, semua itu ia tidak tahu, maka kepada ‎Alloh-lah seorang hamba wajib memohon petunjuk untuk pilihan yang terbaik. ‎
Do’a Shalat Istikharah.‎
عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا ‏الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ : إذَا هَمَّ ‏أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ : ( اللَّهُمَّ إنِّي ‏أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ‎ , ‎وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ ‏تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ , وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ , اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ ‏أَنَّ هَذَا الأَمْرَ ‏‎(‎هنا تسمي حاجتك ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي ‏أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ , اللَّهُمَّ ‏وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (هنا تسمي حاجتك ) شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي ‏وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ ‏وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ . وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ ) وَفِي رواية ( ‏ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ( رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ (1166‏‎)
Dari Jabir ra ia berkata: Bahwasanya Rasulullaah saw mengajarkan kepada kami ‎memohon petunjuk pilihan pada semua urusan sebagaimana beliau mengajarkan surat ‎dari Al Quran, beliau saw bersabda:‎ ‎“Bila salah seorang dari kalian ada kepentingan dalam suatu urusan maka shalatlah 2 ‎rakaat selain shalat wajib kemudian (sesudahnya) agar membaca do’a: ‎

Allaahumma innii astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika wa as-‎aluka min fadhlikal ‘azhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa ‎laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyuub, Allaahumma inkunta ta’ lamu anna ‎haadzal amra (disini sebutkan hajadmu) khairullii fii diinii wa ma’aasyii wa ‎‎‘aaqibati amrii ‘aajili amri wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma ‎baarik lii fiihi Allaahumma inkunta ta’ lamu anna haadzal amra (disini ‎sebutkan hajadmu) syarrullii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii ‘aajili ‎amri wa aajilihi fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdurhuliyal khaira haitsu ‎kaana tsumma radh-dhinii bihi. ‎ Terjemah Doa :‎ Ya Alloh sungguh aku memohon untuk memilih kepadamu dengan ilmu-Mu, dan aku ‎memohon dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon dari anugerahmu yang agung, ‎sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa, dan aku tidak kuasa, Engkau Maha ‎Mengetahui dan aku tidak tahu, dan Engkau yang Maha mengetahui yang ghaib, Ya ‎Alloh bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini ………baik untukku, untuk agamaku, ‎dan baik akibat kehidupanku dalam jangka dekat maupun jauh maka kuasakanlah aku ‎atasnya, dan mudahkanlah untukku kemudian berkahilah di dalamnya untukku, Ya ‎Alloh bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini ………jelek untukku, untuk agamaku, ‎dan akibat kehidupanku dalam jangka dekat maupun jauh maka hindarkanlah aku ‎darinya, dan hjindarkanlah ia dariku dan berilah kuasa untukku yang terbaik dimana saja ‎dan ridhailah aku dengannya. ‎ Cara Pengamalan: ‎ Do’a istikharah dibaca sesudah shalat sunat Istikharah 2 rakaat ba’da salam, diawali ‎dengan berdzikir untuk memuji Alloh dengan bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, ‎membaca shalawat nabi seperti bacaan shalawat dalam shalat, dan kemudian membaca ‎do’a istikharah.‎ Amalan ini bila belum yakin bisa diulang pada malam berikutnya hingga 3 malam hingga ‎mendapat petunjuk dari Alloh SWT berupa kemantapan hati atas pilihannya, atau ada ‎petunjuk berupa mimpi dan lain-lain.
“Sesudah istikharah haruslah mengerjakan apa yang dirasa lebih baik untuk diri dan hendaknya bebas benar-benar dari kehendak pribadi. Jadi jangan sampai lebih mengutamakan sesuatu yang dirasakan baik pada waktu sebelum beristikharah, sebab kalau demikian, maka sama halnya dengan tidak beristikharah kepada Allah atau kurang penyerahan terhadap pengetahuan serta kekuasaan Allah. Kesungguhan hati dalam memohon pilihan Allah, artinya seseorang harus meninggalkan sepenuhnya apa yang dihasratkannya.”

Tidak ada komentar: